Watchdoc: Tanah Moyangku (2023) Film Review


Film dokumenter Tanah Moyangku yang dirilis oleh Watchdoc pada tahun 2023 adalah sebuah karya yang penting dan relevan untuk disimak oleh masyarakat Indonesia. Film ini mengangkat isu konflik agraria yang telah berlangsung sejak lama di Indonesia, dan menghadirkan berbagai sudut pandang dari para pihak yang terlibat. Film ini dapat membantu masyarakat untuk memahami lebih baik tentang konflik agraria, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini

Film ini dibuka dengan gambaran singkat tentang sejarah konflik agraria di Indonesia, mulai dari masa penjajahan Belanda hingga era reformasi. Kemudian, film ini beralih ke berbagai kasus konflik agraria yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, seperti di Aceh, Papua, Kalimantan, dan Jawa.

Dalam setiap kasus yang disoroti, film ini menghadirkan kisah-kisah dari para korban konflik agraria. Kisah-kisah ini menggambarkan bagaimana para korban harus kehilangan tanah mereka, dan bagaimana mereka berjuang untuk mendapatkan kembali hak mereka.

Selain kisah-kisah dari para korban, film ini juga menghadirkan wawancara dengan para ahli, seperti sejarawan dan aktivis agraria. Wawancara-wawancara ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang konflik agraria di Indonesia.

 

Kisah-kisah dari para korban konflik agraria

Salah satu kisah yang disoroti dalam film Tanah Moyangku adalah kisah dari masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah. Masyarakat adat Dayak ini telah tinggal di tanah mereka selama ratusan tahun, tetapi mereka kehilangan tanah mereka karena pembangunan perkebunan kelapa sawit.

Dalam film tersebut, diceritakan bagaimana masyarakat adat Dayak ini berjuang untuk mendapatkan kembali tanah mereka. Mereka mendatangi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan, tetapi perjuangan mereka belum membuahkan hasil.

Kisah lain yang disoroti dalam film Tanah Moyangku adalah kisah dari petani di Jawa Tengah. Petani-petani ini kehilangan tanah mereka karena alih fungsi lahan untuk pembangunan infrastruktur.Dalam film tersebut, diceritakan bagaimana petani-petani ini berjuang untuk mendapatkan ganti rugi yang adil dari pemerintah. Mereka juga berjuang untuk mendapatkan lahan pengganti, tetapi perjuangan mereka belum membuahkan hasil.

 

Dampak konflik agraria

Konflik agraria dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, baik bagi para korban maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Dampak-dampak tersebut antara lain:

  • Kemiskinan. Konflik agraria dapat menyebabkan para korban kehilangan sumber mata pencaharian mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka jatuh ke dalam kemiskinan.
  • Kekerasan. Konflik agraria dapat menyebabkan terjadinya kekerasan, baik antara para korban dengan pihak yang menggusur mereka, maupun antara para korban dengan sesama mereka.
  • Pelanggaran hak asasi manusia. Konflik agraria dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, seperti penyitaan tanah secara sepihak, kriminalisasi terhadap para korban, dan kekerasan terhadap para korban.

 

Penyelesaian konflik agraria

Penyelesaian konflik agraria merupakan suatu hal yang kompleks dan membutuhkan upaya yang serius dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, dan para pelaku usaha perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik agraria:

  • Penegakan hukum. Pemerintah perlu menindak tegas para pelaku konflik agraria, baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak pemerintah.
  • Perlindungan bagi para korban. Pemerintah perlu memberikan perlindungan bagi para korban konflik agraria, termasuk masyarakat adat.
  • Reformasi pertanahan. Pemerintah perlu melakukan reformasi pertanahan yang adil dan transparan.

 

Secara keseluruhan, film Tanah Moyangku adalah sebuah film yang informatif dan menggugah kesadaran. Film ini berhasil menyajikan gambaran yang komprehensif tentang konflik agraria di Indonesia, dan memberikan perspektif yang penting untuk dipertimbangkan oleh masyarakat. Film ini dapat membantu masyarakat untuk memahami lebih baik tentang konflik agraria, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.

 

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat digarisbawahi dari film Tanah Moyangku:

  • Konflik agraria telah berlangsung sejak lama di Indonesia, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat adat, petani, dan perusahaan.
  • Konflik agraria sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alih fungsi lahan, investasi, dan pembangunan infrastruktur.
  • Konflik agraria dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kemiskinan, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia.

 

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk peningkatan kualitas film Tanah Moyangku:

  • Film ini dapat lebih mengeksplorasi akar penyebab konflik agraria.
  • Film ini dapat lebih menghadirkan suara dari para korban konflik agraria, termasuk masyarakat adat.
  • Film ini dapat lebih memberikan rekomendasi kebijakan untuk menyelesaikan konflik agraria.

Posting Komentar

0 Komentar