Menilik Keberhasilan Program Akademi Desa 4.0 Menggunakan Model Evaluasi CIPP


Oleh: Berlian Tahta Raudla

Akademi Desa 4.0 adalah program dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Desa PDTT dalam bentuk platform digital. Program ini sebagai media pembelajaran untuk dapat membantu mempercepat peningkatan kualitas literasi masyarakat mengenai kebijakan, mekanisme peraturan terkait dan informasi mengenai Kementerian Desa PDTT. 


Secara umun, program Akademi Desa 4.0 ini juga bertujuan untuk 1) meningkatkan kualitas SDM di pedesaan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat di desa, sehingga dapat membantu perkembangan ekonomi dan usaha pada masyarakat di pedesaan, 2) agar masyarakat desa dapat ikut terlibat dalam pembelajaran dengan adanya media pembelajaran mandiri berbasis kompetensi yang menawarkan pelatihan mengenai hukum, organisasi, dan kelembagaan, 3) Adanya media pembelajaran mandiri berbasis komunitas dalam bentuk pusat pembelajaran komunitas yang dapat memberikan pengetahuan, inspirasi inovasi, dan materi pembelajaran yang aplikatif, 4) Menawarkan sertifikasi sebagai tolak ukur keterampilan pembelajaran masyarakat dan mendorong kerjasama dengan banyak pemangku kepentingan untuk meningkatkan peningkatan kapasitas masyarakat pedesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.


Keberhasilan program ini dapat dievaluasi dengan model CIPP yang merupakan salah satu model evaluasi. Model CIPP terdiri dari: 

·    Context (konteks) : untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan evaluan dengan merincikan lingkungan, latar belakang, kebutuhan, masalah, sumber daya, tujuan dan kekuatan serta kelemahan.

·   Input (masukan) : untuk mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sumber daya manusia, bahan, alat, waktu, tempat dan biaya pelaksanaan program yang telah dipilih.

· Process (proses) : untuk mengevaluasi pelaksanaan prosedur kegiatan, menemukan hambatan implementasi, dan memberikan informasi untuk membuat program masa depan, meliputi metode, kemungkinan hambatan implementasi, keadaan yang tidak terduga, dan pengawasan. Latihan evaluasi ini dimaksudkan untuk membantu dalam implementasi keputusan.

·  Product (produk) : membantu memutuskan apakah akan tetap menjalankan program, membuat perubahan, atau mengakhirinya.

 

Evaluasi Context

Program ini dibuat karena masih minimnya inovasi di wilayah pedesaan dan minimnya profesi dalam pengelolaan desa, seperti manajerial, pembukuan, keuangan dan belum adanya kurikulum atau bahan ajar maupun pengajar yang berkaitan dengan pendidikan pengelolaan pembangunan desa dan masih minimnya sumber daya manusia yang mengakselerasi pengelolaan pembangunan desa dari perguruan tinggi maupun swasta. Padahal, banyak lembaga pelatihan dan diskusi terkait pengelolaan pembangunan desa. Manfaat program akademi desa 4.0 adalah meningkatkan kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan desa kepada masyarakat, dan mempercepat perkembangan usaha ekonomi desa. 

 

Evaluasi Input

Program Akademi Desa 4.0 disiapkan selama 5 tahun ke depan (2020-2024) dengan beberapa tahap kegiatan dan terus dikembangkan sampai akademi desa dapat menjadi platform pembelajaran digital untuk masyarakat desa. Efektifitas program dilihat dari jumlah peserta, peningkatan kemampuan masyarakat, peningkatan akses pengguna platform dan engagement. Program ini juga dimonitoring (diawasi) serta dievaluasi.

 

Evaluasi Process

Proses pengembangan program ini dilakukan dengan menggunakan tahapan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian. Sehingga output yang diharapkan adalah

·       Platform menjadi lebih responsif dan user friendly 

·       Membangun platform akademi desa 4.0 dalam bentuk website dan aplikasi dengan fitur yang lengkap

·       Terpenuhinya kebutuhan media pembelajaran masyarakat 

Dalam tahapan perencanaannya, PPSDM bekerjasama dengan Bank Dunia untuk menyediakan platform pembelajaran dan mobile apps yang memudahkan pengguna dalam pembelajaran, dan penyediaan konten pembelajaran berbasis komunitas.

Dalam tahapan pengorganisasiannya, dibagi beberapa kelompok yaitu Kelompok kerja regulasi, Kelompok kerja sistem informasi, Kelompok kerja bahan pembelajaran, Kelompok kerja hubungan antarlembaga, Kelompok kerja kendali mutu dan Tim sekretariat. 

Dalam tahap pelaksanaannya, dilakukan dengan menggali informasi dan mengetahui tanggapan masyarakat mengenai program akademi desa sebelumnya di 5 desa. Sehingga dari hal itu untuk meningkatkan kualitas masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, produksi konten pembelajaran menjadi penting. Oleh karena itu, konten-konten digital dikembangkan dan dapat diakses melalui platform Akademi Desa dan dilakukan pengkinian konten-konten terbaru secara berkala yang berfokus pada Online Video Platform (OVP) pilihan yaitu media Youtube atau white label

Video pembelajaran berbasis komunitas adalah pendekatan komunikasi yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk ikut serta dan mengkomunikasikan inovasi pembangunan desa di wilayahnya. Dengan begitu, masyarakat dapat berbagi informasi tentang kegiatan di desanya, saling belajar dan menginspirasi desa lain. Keberlanjutan pendampingan produksi video komunitas ini adalah desa-desa yang mendapatkan pendampingan didorong untuk dapat membagikan keterampilannya dalam pembuatan video ke desa-desa di sekitarnya.

Kampanye Informasi Pembangunan Desa

Kegiatan Kampanye Informasi Pembangunan Desa yang Berdampak pada SDGs Desa meliputi: 

·       Kampanye Media Massa yaitu pembuatan video praktik mengenai pembangunan desa yang berdampak pada terwujudnya SDGs Desa dalam memanfaatkan platform Akademi Desa sebagai media pembelajaran berbasis masyarakat. Selain itu juga ada 1 talk show mengenai inovasi pembelajaran di radio dengan Kemendesa PDTT dan 1 kali liputan media tentang inovasi dan pembelajaran terkait pembangunan desa dan ketersediaan platform Akademi Desa dengan mengundang media TV swasta dan media cetak terpilih.

·       Kampanye Online yaitu pemanfaatan platform media sosial Kementerian Desa PDTT dan platform media sosial Akademi Desa untuk mempromosikan konten-konten video Akademi Desa sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.

·       Direct Campaign secara online dan offline yaitu pelaksanaan sosialisasi penggunaan platform Akademi Desa melalui Zoom dan pertemuan tatap muka.

·       Mengadakan Lomba sebagai penghargaan untuk desa dengan inovasi terbaik. 

 

Evaluasi Product

Dilihat dari jumlah pengguna yang mengakses platform akademi desa 4.0 (viewers) di instagram dan youtube myakademidesa, dimana hasilnya melebihi target yang telah ditetapkan. 

Posting Komentar

0 Komentar