Jakarta, Desawarnana - Dalam rangka memperkuat kinerja pendampingan kepada masyarakat desa diperlukan komposisi jumlah TPP yang ideal, khususnya Pendamping Lokal Desa (PLD). PLD merupakan tenaga pendamping yang menempati pos-pos pendampingan level paling bawah di desa. Saat ini terdapat kekosongan jumlah PLD sebanyak 1.132 orang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
Kegiatan perekrutan PLD ini melibatkan 7 perguruan tinggi negeri yang tersebar di Indonesia diantaranya; Universitas Negeri Padang, Universitas Lampung, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Nusa Cendana, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Negeri Makasar, dan Universitas Cendrawasih Papua. Melalui kemitraan dengan perguruan tinggi, proses seleksi perekrutan PLD diharapkan lebih akuntabel dan kredibel. Acara rapat koordinasi ini dilaksanakan di Hotel Aone, Jakarta Pusat dari tanggal 10 – 12 Agustus 2022.
“Komposisi jumlah TPP, baik di level nasional, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, hingga desa harus terus diseimbangkan, mengingat beban kerja pendampingan di beberapaa wilayah cukup berat. Sebagai garda terdepan Kementerian Desa PDTT, jumlah TPP yang ideal harus terus dijaga, karena hal ini akan mempengaruhi pencapaian target SDGs desa yang dicanangkan.” Tutur Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd selaku Kepala BPSDM-PMDDTT.
Rekrutmen PLD penting dilakukan sejalan dengan dinamika yang terjadi di lapangan. ditemukan kondisi jumlah PLD semakin berkurang. Hal ini terjadi dengan berbagai sebab seperti TPP yang beralih profesi menjadi perangkat desa atau bekerja pada instansi dan lembaga lain. Untuk itu perlu adanya kebijakan terkait pemenuhan jumlah PLD yang sesuai kebutuhan lapangan.
“Sebagai lembaga yang menjunjung tinggi integritas, perguruan tinggi mampu melakukan proses seleksi yang jujur, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami berharap universitas bisa menegakkan betul norma-norma dan prosedur teknis rekrutmen PLD ini.” Pungkas Kepala BPSDM-PMDDTT.
.jpg)
0 Komentar